Mau Mati

kuterjaga dengan belati tertancap di paha. "Ajing! sial bangsat, awas kau! kubalas"
tak ada suara lagi, hening. tiba-tiba pintu terbuka, cahaya terpancar diantara celah pintu. ada sosok mendekat. Aku tak kenal siapa itu yang terlihat hanya silau cahaya dan sesekali suara geraman yang mendirikan bulu kudukku. Aku bukannya takut malah siaga, kuambil belati yang masih tertancap kusiapkan untuk tamu tak diundang ini. Tiba-tiba banyangan merapat di mukaku aku kaget kusambarkan belati itu, ia tak menghindar ia malah makin merapat tubuhku hingga saking dekatnya ia terasa di dadaku. Aku sesak tenagaku hilang. Aku ingin melawan tapi semakin kuniatkan untuk melawan semakin merapat sosok itu hingga aku tak tahu mana deru nafasku mana degup jantungku. Aku seakan terhisap aku terangkat...

Komentar

Anonim mengatakan…
apa sih masudnya