Pil Kadal

Tiba-tiba Kang Agus senang sebab ditangannya sekantung beras dan satu botol minyak tanah baru saja ia dapat dari orang tak dikenal. Ia hanya tahu bahwa yang memberinya berkaos dengan gambar dua orang memakai peci dan ada tulisan: pilih Saya Beras dijamin Murah!. Kang Agus bukanlah tipe orang yang tak tahu berterima kasih, tentu ia sangat berterimakasih pada orang yang membagi-bagikan beras dan minyak itu. Apalagi jaman sekarang harga beras,minyak dan sembako naiknya gila-gilaan!

Dalam hatinya tertanam bahwa ia harus berterima kasih pada Si Pemberi beras dan minyak. Ia mengerti maksud pemberian itu, bahwa besok ia harus memilih orang itu. Jaman memang lagi berubah, tiap hari ada saja keramaian. Entah itu demo BBM, buruh minta upah naik, minta diangkat jadi pegawai tetap atau kampanye Pilkada.

Kang Agus hanyalah seorang tukang becak di pasar Cihaurgeulis. Yang menjadi pikirannya hanyalah dapat penumpang lalu dibayar setelah itu pulang dengan rupiah untuk makan sekeluarga. Ia tak ambil pusing ada demo atau kampanye yang penting becaknya tidak kosong. Ada yang mau naik, syukur-syukur banyarannya double.

Hari pemilihan tiba. Pagi-pagi sekali Kang Agus telah berada di lokasi pemilihan. Ia telah bertekad dalam hati bahwa ia harus memilih orang yang memberinya beras dan minyak. Setelah hampir 1 jam Kang Agus menunggu. Ia dipanggil untuk masuk bilik suara. Di dalam bilik suara ia membuka surat suara dengan hati-hati. Sambil mengucap Basmallah, ditusuknya gambar orang yang memakai peci. Bless! Ia gembira. ‘ini ucapan terima kasihku pada mu, Hai pemberi beras&minyak. Tak berapa lama berselang ia terperanjat. Astagfirullah, semua calonnya pakai peci. Ia bingung, terlanjur coblos yang pertama. setelah beberapa saat ia tersenyum. Diambilnya paku lagi, dengan ucapan basmalah lagi, dua pasang calon itu ia toblos juga.

Dengan bangganya ia keluar bilik suara dan kembali mengayuh becanya menuju pasar. Ketika siang tiba ia kembali lagi ketempat pemungutan suara. Di papan pengumuman terpampang sepasang calon Gubenur memakai peci dengan perolehan suara terbanyak.

Kang Agus gembira, sambil bersiul ia kayuh becanya menyusuri jalan raya sambil berharap lagi akan ada yang memberinya sesuatu tak harus beras atau minyak. Dijamin ia bukan tipe orang yang tak mau berteri makasih.(OS)

April 08

Komentar