Profesor dari Oxford University Tertarik Riset Piramida Garut

Prof. Stephen Oppenheimer pakar genetik dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, tertarik dengan hasil riset Tim Mitigasi Bencana Katastropik Purba yang menemukan bangunan berbentuk piramida di sejumlah pegunungan di Jawa, seperti di Sadahurip, Garut, Jawa Barat. Dalam waktu dekat, ia akan berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Tim Katastropik Purba untuk mendiskusikan temuan tersebut.

Oppenheimer adalah pakar genetik dan struktur DNA manusia dari Oxford University di Inggris. Selama beberapa dekadem, ia meneliti struktur DNA manusia di banyak tempat di muka bumi, dan akhirnya menyimpulkan bahwa induk dari semua peradaban di muka bumi berasal dari Indonesia yang dikenal dengan nama Sundaland atau Tanah Sunda.

Teorinya tentang asal peradaban manusia itu diuraikan dengan begitu menarik dalam Eden in the East yang terbit ahun 1998 lalu. Dalam buku itu, ia menceritakan proses tengelamnya daratan sehingga melahirkan belasan ribu pulau yang kini bernama Indonesia.

Hasil riset Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang bantuan Sosial dan Bencana juga telah sampai  ke telinga Oppenheimer. Profesor ini ingin ikut serta dalam riset piramida tersebut.

Dalm perbincangan dengan politikindonesia.com, Rabu (28/12), Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengemukakan, Oppenheimer telah menghubunginya melalui Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Pertemuan dijadwalkan berlangsung bulan Februari mendatang di Bali. Selain Prof. Oppenheimer, pihak lain yang telah menyatakan diri tertarik dan ingin ikut memperdalam riset piramida di Indonesia tersebut berasal dari Jerman, Singapura dan Australia. “Seorang peneliti yang lama menggeluti fisika nuklir dan geologi dari Federal University of Minas Gerais, Brazil, Prof. Arysio Nunes Santos.

Sejak tahun 1997 Prof. Santos mulai memperkenalkan teori yang menyatakan bahwa Atlantis yang hilang berada di kepulauan yang kini dikenal sebagai Indonesia. Teori itu diuraikan dalam buku Atlantis - The Lost Continent Finally Found.

Penelitian ini sifatnya terbuka dengan lembaha akademis manapun. "Karena ini penelitian ilmiah, kami tidak akan menolak kerjasama dengan lembaga akademis manapun. Tetapi sebelum itu kami akan kerjakan sendiri, lalu hasil maksimal dari riset kami akan kami serahkan ke Arkeologi Nasional, Dinas Kepurbakalaan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," terang Andi.

Untuk saat ini, ujar dia, Tim Katastropik Purba akan mempertajam riset di kompleks candi Batu Jaya di Karawang, Jawa Barat. Diduga ada dua peradaban yang tertimbun di bawah kompleks candi itu.

Selain Batu Jaya, TKP juga akan mempertajam penelitian di Trowulan, Jawa Timur, yang sejauh ini diduga sebagai pusat kerajaan Majapahit. TKP juga menduga ada dua peradaban yang lebih tua yang tertimbun di bawah reruntuhan kerajaan Majapahit itu.

Satu tempat lain yang tengah diteliti adalah Candi Abang di Brebah, Jogjakarta. “Setelah itu semua selesai baru kita akan melakukan sarasehan nasional lintas keilmuwan dan hasilnya, sesuai UU, kita serahkan kepada Arkenas, Dinas Kepurbakalaan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," pungkas Andi Arief.
(kap/rin/nis)
sumber : politikindonesia.com 



Komentar

Belajar Komputer mengatakan…
memang di Indonesia kaya aka budaya gan, makanya banyak yang tertarik khususnya dari mancanegera, sukses di tahun 2012