
Oppenheimer adalah pakar genetik dan
struktur DNA manusia dari Oxford University di Inggris. Selama beberapa
dekadem, ia meneliti struktur DNA manusia di banyak tempat di muka bumi, dan
akhirnya menyimpulkan bahwa induk dari semua peradaban di muka bumi berasal
dari Indonesia yang dikenal dengan nama Sundaland atau Tanah Sunda.
Teorinya tentang asal peradaban
manusia itu diuraikan dengan begitu menarik dalam Eden in the East yang terbit
ahun 1998 lalu. Dalam buku itu, ia menceritakan proses tengelamnya daratan
sehingga melahirkan belasan ribu pulau yang kini bernama Indonesia.
Hasil riset Tim Katastropik Purba
yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang bantuan Sosial dan
Bencana juga telah sampai ke telinga Oppenheimer. Profesor ini ingin ikut
serta dalam riset piramida tersebut.
Dalm perbincangan dengan politikindonesia.com, Rabu (28/12), Staf Khusus Presiden
bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengemukakan, Oppenheimer telah
menghubunginya melalui Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Pertemuan dijadwalkan berlangsung
bulan Februari mendatang di Bali. Selain Prof. Oppenheimer, pihak lain yang
telah menyatakan diri tertarik dan ingin ikut memperdalam riset piramida di
Indonesia tersebut berasal dari Jerman, Singapura dan Australia. “Seorang
peneliti yang lama menggeluti fisika nuklir dan geologi dari Federal University
of Minas Gerais, Brazil, Prof. Arysio Nunes Santos.
Sejak tahun 1997 Prof. Santos mulai
memperkenalkan teori yang menyatakan bahwa Atlantis yang hilang berada di
kepulauan yang kini dikenal sebagai Indonesia. Teori itu diuraikan dalam buku
Atlantis - The Lost Continent Finally Found.
Penelitian ini sifatnya terbuka
dengan lembaha akademis manapun. "Karena ini penelitian ilmiah, kami tidak
akan menolak kerjasama dengan lembaga akademis manapun. Tetapi sebelum itu kami
akan kerjakan sendiri, lalu hasil maksimal dari riset kami akan kami serahkan
ke Arkeologi Nasional, Dinas Kepurbakalaan dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan," terang Andi.
Untuk saat ini, ujar dia, Tim
Katastropik Purba akan mempertajam riset di kompleks candi Batu Jaya di
Karawang, Jawa Barat. Diduga ada dua peradaban yang tertimbun di bawah kompleks
candi itu.
Selain Batu Jaya, TKP juga akan
mempertajam penelitian di Trowulan, Jawa Timur, yang sejauh ini diduga sebagai
pusat kerajaan Majapahit. TKP juga menduga ada dua peradaban yang lebih tua
yang tertimbun di bawah reruntuhan kerajaan Majapahit itu.
Satu tempat lain yang tengah
diteliti adalah Candi Abang di Brebah, Jogjakarta. “Setelah itu semua selesai
baru kita akan melakukan sarasehan nasional lintas keilmuwan dan hasilnya,
sesuai UU, kita serahkan kepada Arkenas, Dinas Kepurbakalaan dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan," pungkas Andi Arief.
(kap/rin/nis)
sumber : politikindonesia.com
Komentar